##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Ida Ayu Sri Indrayani Andre Dharmawan Wijono Aurelia Vania Edwin Pranata Laban Johan Andrasilli Muhammad Arismunandar Fuji Restu Firma

Abstract

Latar Belakang: COVID-19 sering dihubungkan dengan terjadinya hiperkoabilitas yang menyebabkan komplikasi pada sistem neurovascular, salah satunya adalah stroke. D-dimer merupakan salah satu pemeriksaan yang dapat digunakan untuk melihat adanya koagulopati.  Tinjauan ini bertujuan untuk melihat pentingnya pemeriksaan d-dimer pada pasien COVID-19 yang mengalami stroke.


Kasus: Dari data yang diambil di RSUP Sanglah bulan Juni sampai dengan Agustus 2020, didapatkan 4 pasien stroke non hemoragik yang terkonfirmasi COVID-19. Keempat pasien tersebut berusia 80, 75, 59, dan 76 tahun dimana semua pasien berjenis kelamin laki-laki. Klinis neurologis yang didapatkan pada keempat pasien tersebut yaitu paresis nervus cranialis VII, paresis nervus cranialis XII dan hemiparesis flaksid disertai dengan adanya refleks patologis. Dari keempat pasien tersebut, hanya ada satu pasien yang tidak mengalami sesak napas. Tiga pasien mengalami pneumonia pada pemeriksaan rontgen thorax. Setelah dilakukan pemeriksaan d-dimer, semua pasien menunjukkan peningkatan angka D-dimer dengan angka masing-masing 0.73, 1.03, 7.03, dan 1.51. Pasien dengan D-dimer 7.03 memiliki skor NIHSS tertinggi yaitu 8.


Diskusi: Proses apoptosis sel-sel endotel dari struktur vaskular mengakibatkan terjadinya koagulopati dan peningkatan D-dimer. Studi melaporkan hasil laboratorium D-dimer yang lebih tinggi pada kondisi COVID-19 berat atau COVID-19 dengan gangguan serebrovaskular. Mekanisme gangguan serebrovaskular tanpa faktor risiko vaskular sebelumnya diduga berasal dari kondisi hiperkoagulasi yang menyebabkan pembentukan trombus dalam pembuluh darah. D-dimer meningkat pada 36% pasien dengan COVID-19 di Wuhan, yang dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi.


Kesimpulan: Kadar D-dimer berkorelasi dengan keparahan penyakit dan merupakan suatu penanda prognostik tingkat keparahan pada pasien yang dirawat karena COVID-19.


Kata kunci: D-dimer, Covid-19, stroke, luaran klinis

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

Section
Artikel